Penyebab
paling signifikan dari polusi udara di Jakarta adalah kendaraan
bermotor yang menyumbang andil sebesar ±70 persen. Hal ini berkorelasi
langsung dengan perbandingan antara jumlah kendaraan bermotor, jumlah
penduduk dan luas wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data Komisi
Kepolisian Indonesia, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di DKI
Jakarta (tidak termasuk kendaraan milik TNI dan Polri) pada bulan Juni
2009 adalah 9.993.867 kendaraan, sedangkan jumlah penduduk DKI Jakarta
pada bulan Maret 2009 adalah 8.513.385 jiwa. Perbandingan data tersebut
menunjukkan bahwa kendaraan bermotor di DKI Jakarta lebih banyak
daripada penduduknya. Pertumbuhan jumlah kendaraan di DKI Jakarta juga
sangat tinggi, yaitu mencapai 10,9 persen per tahun. Angka-angka
tersebut menjadi sangat signifikan karena ketersediaan prasarana jalan
di DKI Jakarta ternyata belum memenuhi ketentuan ideal. Panjang jalan di
DKI Jakarta hanya sekitar 7.650 kilometer dengan luas 40,1 kilometer
persegi atau hanya 6,26 persen dari luas wilayahnya. Padahal,
perbandingan ideal antara prasarana jalan dan luas wilayah adalah 14
persen. Dengan kondisi yang tidak ideal tersebut, dapat dengan mudah
dipahami apabila kemacetan makin sulit diatasi dan pencemaran udara
semakin meningkat.
Penyebab
lain dari meningkatnya laju polusi di Jakarta adalah kurangnya ruang
terbuka hijau (RTH) kota. RTH kota adalah bagian dari ruang-ruang
terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan,
tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat
langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota
tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan
wilayah perkotaan. RTH kota memiliki banyak fungsi, di antaranya adalah
sebagai bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota), pengatur
iklim mikro, peneduh, produsen oksigen, penyerap air hujan, penyedia
habitat satwa, penyerap polutan media udara, air dan tanah, serta
penahan angin. Kurangnya RTH kota akan mengakibatkan kurangnya kemampuan
ekosistem kota untuk menyerap polusi.
Akibat dari kemudahan untuk mengkredit kendaraan dengan memberi kemudahan juga salah satu meningkatnya kendaraan bermotor. pemerintah tidak mempertegas aturan yang setahun silam sudah diedarkan. pada saat ini pun untuk menghirup udara segar hanya terhitung jari. Untung saja masih ada gerakan car free day, namun itu pun menurut saya masih kurang karena ibukota ini melakukan aktivitas secara rutin dan yang berdatangan ke jakarta pun bukan aseli penduduk jakarta melainkan dari luar kota :)
jumlah kendaraan di DKI Jakarta semakin lama semakin meningkat, banyak orang lebih memilih naik kendaraan bermotor, karena cepat sampai, bisa nyelap nyelip saat macet.
BalasHapuspadahal di DKI Jakarta ini sudah ada transportasi massal yakni bus transjakarta.
mereka banyak yg tidak sadar akan dampak yg ditimbulkan nantinya, udara bersih akan sangat langka nantinya.
benar sekali lina,faktor lainnya juga bnyk. Pertambhn penduduk pun juga salah satunya, dengan adanya penambahan penduduk makin banyak pula yg ingin memliki kendaraan sndri. Sehingga bus umum pun kurang diminati hehee
BalasHapus