Sabtu, 13 April 2013

Penanggulangan Pencemaran Air


Penanggulangan Pencemaran air

Pada dasarnya pencemaran air dapat dilakukan melalui (a) perubahan perilaku masyarakat dan (b) pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair.
a.    Perubahan perilaku masyarakat
Secara alami, ekosistem air dapat melakukan “rehabilitasi” apabila terjadi pencemaran terhadap badan air. Kemampuan ini ada batasnyanya. Oleh karena itu, perlu diupayakan untuk mencegah dan menanggualngi pencemaran air. Untuk mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak membuang sampah ke sungai dan di sembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempatnya yang telah ditentukan. Terutama pada pusat keramaian yang sifatnya terbuka/outdoor,masyarakat harus saling menjaga lingkungan untuk tidak membuang sampah sembarangan.

         
Masyarakat di sekitar sungai perlu mengubah perilaku tentang pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat mandi-cuci-kakus (MCK). Masyarakat sekitar bantaran sungai pun harus memiliki kesadaran agar tidak selalu merasakan dampak negatif ketika dimusim penghujan datang yaitu banjir,bukan harus selalu menyalahkan pemerintah atau orang lain tetapi harus menyadari betul tanggung jawab sebagai warga sekitar, dan untuk masyrakat yang tidak tinggal dibantaran sungai pun turut menjaganya dengan tidak membiasakan buang sampah disaluran air yang akan menyumbat aliran air.Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau  pelaksanaannya dan pelanggarnya harus dijera dengan hukuman. Limbah industri hendaknya diproses dahulu dengan teknik pengolahan limbah, dan setelah memenuhi syarat baku mutu air buanagn baru bisa dialirkan ke selokan-selokan atau sungai. Dengan demikian akan tercipta sungai yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.
b.    Pembuatan kolam pengolah limabah cair
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septictank di daerah/lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air dan air tanah. Selain itu juga sudah saatnya pada jaman sekarang ini diupayakan pembuatan kolam pengolahan air pembuangan (air cucian, air kamar mandi, dll) secara kolektif agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai.
Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu), maupun biologis (diberi bakteri, ganggang, atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dan polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti. Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai, dan lain-lain) hanyalah air yang tidak tercemar.
Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai berikut :
1.     Proses penanganan primer yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung.
2.    Proses penanganan sekunder yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologis.
3.    Proses pengendapan tersier yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi, terlarut atau berwarna dan bau.

Untuk itu bisa menggunakan beberapa metode bergantung pada komponen yang ingin dihilangkan.
1)    Pengendapan yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida utnuk mengendapkan fosfor.
2)   Adsorbsi yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.
3)   Elektrodialisis yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik.
4)   Osmosis yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral air.
5)   Klorinasi yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit.

Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti diatas, tetapi bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan ke badan air dan lumpur yang siap dikelola lebih lanjut.

4 komentar:

  1. tp sepertinya sungai yg ada di jakarta sudah tercemar semua :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya yaaa, dipintu air manggarai aja banyak bnget sampah nya sampe gimana gitu lihatnya. lamaa bnget ngangkutin sampah-sampahnya !!

      Hapus